Consultan dan Mining Service adalah Partner kerja penambangan yang sangat effisien dengan Sumber Daya Manusia yang berpengalaman dan sampai saat ini kami telah bekerja sama dengan beberapa Investor dengan hasil yang sangat memuaskan

Tentang Kami

Foto saya
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
CV. SINAR FAJAR INDONESIA didirikan pada January 2011 dengan akta notaris NO.W18-U4/26/HK.02.3/I 2011 merupakan badan usaha disegala biding, baik dibidang Pekerjaan Umum, Pertanian, Supplier, dll. CV. Sinar Fajar Indonesia berkantor di kecamatan Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan timur. Sejak tahun 2009 CV. Sinar Fajar Indonesia yang awalnya bergabung dengan CV. Berkah Utama telah memulai berkarya dibidang jasa pertambangan dan eksplorasi. Didukung dengan tenga ahli yang berpengalaman baik alumnus universitas di wilayah Kalimantan maupun diluar Kalimantan.

Kamis, 16 Februari 2012

Laba Pertamina Di 2011 Mencapai Rp. 20,9 Triliun

Karen Agustiawan
Subkhan AS
subkhan@majalahtambang.com

Jakarta-TAMBANG. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan mengatakan di tahun 2011, pihaknya berhasil mencetak laba sebesar Rp. 20,996 triliun (unaudited). Menurut Karen, pencapaian laba ini naik dibandingkan dengan perolehan laba yang didapat pada tahun 2010 yang hana sebesar Rp. 16.775 triliun.

“Pendapatan yang kami dapat melebihi target laba Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) ditahun 2011 sebesar Rp. 17,700 triliun atau mengalami kenaikan hingga 119% dari target,” ucap Karen dalam Rapat Kerja dengan Anggota DPR Komisi VII di Jakarta, Selasa 14 Febuari 2012.

Sementara untuk EBITDA di tahun 2011, pihaknya telah mencatat meraup angka hingga 129% atau sebesar Rp. 51,13 triliun melebihi target EBITDA RKAP 2011 yang hanya Rp. 39,49 triliun. Karen mengatakan, capaian laba tersebut juga tidak terlepas dari adanya kenaikan harga minyak dunia selama tahun 2011.

Selain meraup laba, Pertamina pun telah berhasil memberikan kontribusi pajak di tahun 2011 sebesar Rp. 55,8 triliun. Adapun lanjut, Karen, elemen pajak yang dibayarkan Pertamina adalah Pajak Penghasilan (PPh) Potong Pungut, PPh dibayar dimuka, Pajak Pertambahan Nilai, Bea Masuk dan PNBP.

“Termasuk didalamnya soal pembayaran Pajak Retribusi Daerah yang terdiri dari, PBB, BPHTB, Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama, Retribusi Pemakaian Air, Retribusi Izin Gangguan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Pemenfaatan Air, Retribusi Sampah, Pajak Reklame, dan pajak-pajak daerah lainnya yang berlaku,” jelasnya.

Karen berharap, kedepan pihaknya dapat membukukan pendapatan laba bersih RKAP sebesar Rp. 23,50 triliun.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar