Besi primer ( ore deposits )
Proses terjadinya
cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya
peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik,
terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah
yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos
batuan tua. Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses
rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.
Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida)
yang berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma
pada zona lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak
metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga
menimbulkan bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak mengandung bijih.
Besi sekunder ( endapan placer )
Cebakan mineral alochton
dibentuk oleh kumpulan mineral berat melalui proses sedimentasi, secara
alamiah terpisah karena gravitasi dan dibantu pergerakan media cair,
padat dan gas/udara. Kerapatan konsentrasi mineral-mineral berat
tersebut tergantung kepada tingkat kebebasannya dari sumber, berat
jenis, ketahanan kimiawi hingga lamanya pelapukan dan mekanisma. Dengan
nilai ekonomi yang dimilikinya para ahli geologi menyebut endapan alochton tersebut sebagai cebakan placer.
Jenis cebakan ini telah terbentuk dalam semua waktu geologi,
tetapi
kebanyakan pada umur Tersier dan masa kini, sebagian besar merupakan
cadangan berukuran kecil dan sering terkumpul dalam waktu singkat
karena tererosi. Kebanyakan cebakan berkadar rendah tetapi dapat
ditambang karena berupa partikel bebas, mudah dikerjakan dengan tanpa
penghancuran; dimana pemisahannya dapat menggunakan alat semi-mobile dan relatif murah. Penambangannya biasanya dengan cara pengerukan, yang merupakan metoda penambangan termurah.
Cebakan-cebakan placer berdasarkan genesanya:
G e n e s a
J e n i s
Terakumulasi in situ selama pelapukan
Placer residual
Terkonsentrasi dalam media padat yang bergerak
Placer eluvial
Terkonsentrasi dalam media cair yang bergerak (air)
- · Placer aluvial atau sungai
- · Placer pantai
Terkonsentrasi dalam media gas/udara yang bergerak
Placer Aeolian (jarang)
Placer residual.
Partikel mineral/bijih pembentuk cebakan terakumulasi langsung di atas
batuan sumbernya (contoh : urat mengandung emas atau kasiterit) yang
telah mengalami pengrusakan/peng-hancuran kimiawi dan terpisah dari
bahan-bahan batuan yang lebih ringan. Jenis cebakan ini hanya terbentuk
pada permukaan tanah yang hampir rata, dimana didalamnya dapat juga
ditemukan mineral-mineral ringan yang tahan reaksi kimia (misal :
beryl).
Placer eluvial.
Partikel mineral/bijih pembentuk jenis cebakan ini diendapkan di atas
lereng bukit suatu batuan sumber. Di beberapa daerah ditemukan placer
eluvial dengan bahan-bahan pembentuknya yang bernilai ekonomis
terakumulasi pada kantong-kantong (pockets) permukaan batuan dasar.
Placer sungai atau aluvial.
Jenis ini paling penting terutama yang berkaitan dengan bijih emas
yang umumnya berasosiasi dengan bijih besi, dimana konfigurasi lapisan
dan berat jenis partikel mineral/bijih menjadi faktor-faktor penting
dalam pembentukannya. Telah dikenal bahwa fraksi mineral berat dalam
cebakan ini berukuran lebih kecil daripada fraksi mineral ringan,
sehubungan : Pertama, mineral berat pada batuan sumber (beku dan
malihan) terbentuk dalam ukuran lebih kecil daripada mineral utama
pembentuk batuan. Kedua, pemilahan dan susunan endapan sedimen
dikendalikan oleh berat jenis dan ukuran partikel (rasio hidraulik).
Placer pantai.
Cebakan ini terbentuk sepanjang garis pantai oleh pemusatan gelombang
dan arus air laut di sepanjang pantai. Gelombang melemparkan
partikel-partikel pembentuk cebakan ke pantai dimana air yang kembali
membawa bahan-bahan ringan untuk dipisahkan dari mineral berat.
Bertambah besar dan berat partikel akan diendapkan/terkonsentrasi di
pantai, kemudian terakumulasi sebagai batas yang jelas dan membentuk
lapisan. Perlapisan menunjukkan urutan terbalik dari ukuran dan berat
partikel, dimana lapisan dasar berukuran halus dan/ atau kaya akan
mineral berat dan ke bagian atas berangsur menjadi lebih kasar dan/atau
sedikit mengandung mineral berat.
Placer pantai (beach placer)
terjadi pada kondisi topografi berbeda yang disebabkan oleh perubahan
muka air laut, dimana zona optimum pemisahan mineral berat berada pada
zona pasang-surut dari suatu pantai terbuka. Konsentrasi partikel
mineral/bijih juga dimungkinkan pada terrace hasil bentukan
gelombang laut. Mineral-mineral terpenting yang dikandung jenis cebakan
ini adalah : magnetit, ilmenit, emas, kasiterit, intan, monazit, rutil,
xenotim dan zirkon.
Mineral ikutan dalam endapan placer. Suatu
cebakan pasir besi selain mengandung mineral-mineral bijih besi utama
tersebut dimungkinkan berasosiasi dengan mineral-mineral mengandung Fe
lainnya diantaranya : pirit (FeS2), markasit (FeS), pirhotit (Fe1-xS),
chamosit [Fe2Al2 SiO5(OH)4], ilmenit (FeTiO3), wolframit [(Fe,Mn)WO4],
kromit (FeCr2O4); atau juga mineral-mineral non-Fe yang dapat
memberikan nilai tambah seperti : rutil (TiO2), kasiterit (SnO2),
monasit [Ce,La,Nd, Th(PO4, SiO4)], intan, emas (Au), platinum (Pt),
xenotim (YPO4), zirkon (ZrSiO4) dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar