Consultan dan Mining Service adalah Partner kerja penambangan yang sangat effisien dengan Sumber Daya Manusia yang berpengalaman dan sampai saat ini kami telah bekerja sama dengan beberapa Investor dengan hasil yang sangat memuaskan

Tentang Kami

Foto saya
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
CV. SINAR FAJAR INDONESIA didirikan pada January 2011 dengan akta notaris NO.W18-U4/26/HK.02.3/I 2011 merupakan badan usaha disegala biding, baik dibidang Pekerjaan Umum, Pertanian, Supplier, dll. CV. Sinar Fajar Indonesia berkantor di kecamatan Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan timur. Sejak tahun 2009 CV. Sinar Fajar Indonesia yang awalnya bergabung dengan CV. Berkah Utama telah memulai berkarya dibidang jasa pertambangan dan eksplorasi. Didukung dengan tenga ahli yang berpengalaman baik alumnus universitas di wilayah Kalimantan maupun diluar Kalimantan.

Minggu, 18 Desember 2011

Tingkatkan Produksi GBP, BYAN Tunjuk HKU Sebagai Kontraktor


Jakarta – TAMBANG. Guna meningkatkan produksi batubara salah satu anak perusahaannya, PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), PT Bayan Resources Tbk menunjuk PT Hareda Krida Utama (HKU) sebagai kontraktor pengangkutan overburden dan batubara. 

Emiten produsen batubara kalori tinggi berkode BYAN ini, memberikan kontrak kepada HKU senilai USD 160 juta, untuk durasi lima tahun terhitung sejak 1 Januari 2012. 

Direktur Utama BYAN, Eddie Chien mengungkapkan, sesuai kontrak yang teleh ditandatangani, HKU akan melakukan pekerjaan pengangkutan overburden dengan volume sebesar 52,2 juta BCM, dan pengangkutan batubara sejumlah 2,3 juta metrik ton (MT) untuk lima tahun ke depan. 

“Kami yakin, HKU sebagai kontraktor pertambangan yang sudah berpengalaman, dapat membantu GBP meningkatkan produksi batubaranya, sehingga memberikan nilai tambah terhadap kinerja Bayan Group secara keseluruhan,” kata Eddie Chin di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2011. 

Philip Purnama, Direktur Utama HKU menyambut baik kerjasama ini dan siap mendukung peningkatan produksi GBP. Bayan Group merupakan salah satu grup produsen batubara terbesar di Indonesia dengan operasi penambangan, pemrosesan, dan logistik batubara secara terintegrasi. 

Bayan Group merupakan salah satu dari sedikit produsen batubara kalori tinggi di Indonesia. Emiten ini juga memproduksi batubara jenis lainnya. Termasuk batubara ramah lingkungan yang rendah kandungan belerang, batubara sub-bitominous, dan batubara semi soft coking. 

Bayan Group juga memiliki dan mengoperasikan salah satu terminal batubara terbesar di Indonesia di Balikpapan, Kalimantan Timur dengan kapasitas handling troughput 15 juta ton per tahun. 

BYAN juga memiliki dan menguperasikan sebuah floating transfer station, dengan kemampuan memuat capsize vassels, menggunakan magnetic separator, dan sistem sampling otomatis.

Sabtu, 17 Desember 2011

BRAU Yakin Capai Target Produksi 2011

Saefuddin
saefuddin@majalahtambang.com


Jakarta - TAMBANG. Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) Rosan Perkasa Roeslani optimis penuhi target produksi 2011 sebesar 20 juta metrik ton (MT). Keyakinan tersebut didukung oleh kinerja perusahaan yang meningkat signifikan di mana per November 2011 produksi sendiri sudah mencapai 18,5 juta MT. Hingga 2014 target kapasitas produksi akan mencapai 30 juta MT.


"Kami yakin target 2011 akan tercapai. Per November saja produksi kami sudah. 18,5 juta MT dan melihat kinerja perusahaan yang baik, di beberapa minggu tersisa ini kami yakin bisa capai target tersebut," ucapnya saat Public Expose BRAU di Jakarta, Rabu 14 Desember 2011.


Produksi sebesar 18,5 juta MT tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibanding pencapaian produksi di kuartal III/2011 sebesar 14,32 juta MT. Hal ini pun menurut Rosan menjadi faktor meningkatnya kinerja perusahaan, yang ditunjukkan antara lain melalui peningkatan pendapatan usaha dan laba bersih.


Dalam laporannya, diketahui bahwa hingga kuartal III/2011 pendapatan usaha BRAU mencapai USD1,2 miliar atau 58,12 persen lebih tinggi dari pendapatan usaha tahun lalu di periode yang sama. Sementara laba bersih hingga kuartal III/2011 tercatat sebesar USD112 juta atau meningkat 239,3 persen dari laba bersih tahun lalu di periode yang sama.


Ke depan dikatakan Rosan pihaknya akan melakukan peningkatan total kapasitas produksi hingga 30 juta MT di 2014.


"Di 2012 sendiri target produksi kita mencapai 23 juta MT dan terus meningkat hingga 30 juta MT di 2014," katanya.

Tambang Terbuka dengan Tambang Dalam

Pada kesempatani ini saya akan berbagi pengetahuan tentang Penambangan Mineral dan batu bara.
>>>Partambangan Mineral atau batu bara ditambang dengan dua metode yaitu metode tambang terbuka (surface mining atau open  pit mining) dan tambang bawah tanah (underground mining)

Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsur geologi endapan Mineral atau batu bara. Saat ini, tambang bawah tanah menghasilkan sekitar 60% dari produksi batu bara dunia, walaupun beberapa negara penghasil batu bara yang besar lebih menggunakan tambang permukaan. Tambang terbuka menghasilkan sekitar 80% produksi batu bara di Australia, sementara di AS, hasil dari tambang permukaan sekitar 67%.

Tambang Bawah Tanah

Ada dua metode tambang bawah tanah: tambang room and pillar dan tambang longwall.
Dalam tambang room-and-pillar
Yaitu contoh nya pada endapan batu bara ditambang dengan memotong jaringan ‘ruang’ ke dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’ batu bara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut dapat memiliki kandungan batu bara lebih dari 40% – walaupun batu bara tersebut dapat ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batu bara tersebut dapat dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur),
dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang
tersebut ditinggalkan.

Tambang longwall
yaitu mencakup penambangan Mineral atau batu bara secara penuh dari suatu bagian lapisan atau ‘muka’ dengan menggunakan gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat perencanaan yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan Mineral atau batubara bervariasi di kedalamannya. Penyangga yang dapat bergerak maju secara otomatis dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap tambang selama pengambilan Mineral atau batu bara. Setelah Mineral atau batu bara diambil dari daerah tersebut, atap tambang dibiarkan ambruk. Lebih dari 75% endapan batu bara dapat diambil dari panil batu bara yang dapat memanjang sejauh 3 km pada lapisan batu bara. Keuntungan utama dari tambang room–and-pillar daripada tambang longwall adalah, tambang roomand-pillar dapat mulai memproduksi batu bara jauh lebih cepat, dengan menggunakan peralatan bergerak dengan biaya kurang dari 5 juta dolar (peralatan
tambang longwall dapat mencapai 50 juta dolar).
Pemilihan teknik penambangan ditentukan oleh kondisi tapaknya namun selalu didasari oleh
pertimbangan ekonomisnya; perbedaan-perbedaan yang ada bahkan dalam satu tambang dapat
mengarah pada digunakannya kedua metode penambangan tersebut.
Teknologi Tambang Dalam
Pada prinsipnya, penambangan batubara dengan menggunakan metode tambang dalam memerlukan 3 persyaratan teknis yang mutlak harus dipenuhi, yaitu

1. Pemahaman secara menyeluruh terhadap kondisi alam di lokasi yang akan ditambang.
2. Teknologi penambangan yang sesuai dengan kondisi lapangan penggalian, aman, ekonomis, dan menghasilkan tingkat keterambilan Mineral atau batubara yang tinggi.
3. Sumber daya manusia yang handal.
Ketiga hal diatas mudahnya disingkat dengan alam, teknologi, dan manusia.

Tambang Terbuka
Tambang Terbuka – juga disebut tambang permukaan – hanya memiliki nilai ekonomis apabila lapisan Mineral atau batu bara berada dekat dengan permukaan tanah. Metode tambang terbuka memberikan proporsi endapan Mineral atau batu bara yang lebih banyak daripada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan Mineral atau  batu bara dapat dieksploitasi – 90% atau lebihl. Tambang terbuka yang besar dapat meliputi daerah berkilo-kilo meter persegi dan menggunakan banyak alat yang besar, termasuk: dragline (katrol penarik), yang memindahkan batuan permukaan; power shovel (sekop hidrolik); truk-truk besar, yang mengangkut batuan permukaan Mineral atau batu bara; bucket wheel excavator (mobil penggali serok); dan ban berjalan.

Batuan permukaan yang terdiri dari tanah dan batuan dipisahkan pertama kali dengan bahan peledak (biasanya bila permukaan yang tidak terlalu keras dapat di lakuakan dengan dozer yang memiliki Riper); batuan permukaan tersebut kemudian diangkut dengan menggunakan katrol penarik atau dengan sekop dan truk. Setelah lapisan Mineral atau batu bara terlihat, lapisan Mineral atau batu bara tersebut digali (bila minaral bisa mengunakan Briker untuk memperkecil atau memperhalus Mineral tersubut untuk terus dianggakut melalu Dump truc), dipecahkan kemudian ditambang secara sistematis dalam bentuk jalur-jalur atau searah dengan sebaran cadangan endapan tsbt. Kemudian Mineral atau batu bara dimuat ke dalam truk besar (dump truck) atau ban berjalan untuk diangkut ke pabrik pengolahan Mineral atau batu bara atau langsung ke tempat dimana Mineral atau batu bara tersebut akan digunakan.

Meski begitu, banyak sekali pebedaan antara Penambangan Dalam dengan PenambanganTerbuka, baik dari segi Biaya dan Keselamatan Tenaga Kerja..
Bila terdapat singkapan atau Endapan mineral atau batubara (outcrop) di permukaan tanah pada suatu lahan yang akan ditambang, maka metode penambangan yang akan dilakukan, yaitu metode terbuka atau bawah tanah, ditetapkan berdasarkan perhitungan tertentu yang disebut dengan nisbah pengupasan (Stripping Ratio, SR). Nisbah ini merupakan indikator tingkat ekonomis suatu kegiatan penambangan.
SR = {(Biaya Tambang Dalam) – (Biaya Tambang Terbuka)} / Biaya Pengupasan
Pada perhitungan SR di atas, biaya tambang dalam adalah biaya per Mineral atau batubara bersih (clean coal) dalam ton, sedangkan untuk biaya tambang terbuka adalah biaya per Mineral atau batubara bersih dalam ton dan biaya relamasi, tapi tidak termasuk biaya pengupasan tanah penutup (overburden). Sedangkan biaya pengupasan adalah biaya pengupasan tanah penutup, dalam m3.
TRims...

sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=158648194185525

Blasting Calculation

Kegiatan Peledakan pada pertambangan adalah sebuah Support untuk mencapai hasil maksimal dalam Produksi..
Peledakan digunakan bila lapaisan tanah sangat keras untuk mengambil OB.
Langkah Peledakan :
1.  Persiapan :
     - Persiapan Lokasi.
     - Penyiapan Titik Lubang Bor.
     - Pengaturan Geometri Peledakan.
2.  Drilling :
     -  Cycle Time Alat Bor.
     -  Kedalaman Lubang Bor dan Diameter yang di bentuk (Loading Density).
3.  Rencana Pengisian (Plan Charging):
     -  Penentuan Isian / Ramuan Peledakan.
     -  Penentuan Rangkaian dan Metoda Peledakan.
4.  Peledakan :
     - Kerjakan Sesuai SOP.
        > Setelah Peledakan :
 -  Hasil Peledakan + Evaluasi Hasil Peledakan.
        > Laporan Setelah Peledak :
 -  Daftar Pemakaian Handak.
 -  Laporan Interen Peledakan.

KEGIATAN PELEDAKAN
Persiapan Lokasi
-Lokasi diusahakan Luas, Datar dan ada Free Face
-Design Lubang Bor yaitu pengaturan jarak antara Spacing dengan Burden

Rangkaian Peledakan
Rangakaian dalam peledakan ada 2 macam yaitu rangkaian Seri dan Rangkaian Pararel 
  1. Kalau dibuat seri saja, jika satu detonator miss wire akan mengakibatkan semua detonator miss wire (tidak meledak)
  2. Kalau dibuat Seri-pararel, jika miss wire satu detonator yang lain masih bisa meledak

Loading Density
MIsal pada mesin HCR 1500
•HCR 1500
Diameter Bit = 5 inch    = 0,127 meter
Jari-jari  ø = 2,5 inch = 0,0685 meter
Luas Tabung  = π . r2 
             = 3,14 x (0,0635) 2
               = 3,14 x 0,004032 m2
                    = 0,01266 m2
Volume Tabung (dalam 1 meter ketinggian) =  π . r2 x 1 meter (tinggi dalam 1 meter)
           =  0,01266 m2 x 1 meter
           =  0,01266 m3   
Loading Density (De)/m =  Volume Tabung  x  ρ AN
= 0,01266 m3  x 0,8 kg/Ltr
= 0,01266 m3   x 0,8 kg/1/  1000 m3
= 10,128  kg


Penggunaan Fuel Oil ( FO )
Diketahui :
-AN  =  3148,1296 sak/bulan
-25 kg AN = 1,8 Liter FO
FO  =  3148,1296  x  1,8 Ltr/sak FO
=  5666,63 Ltr
=  5666,63 Ltr  x  Density Solar
=  5666,63 Ltr  x  0,8 Kg/Ltr
=  4533,3 Kg FO/bulan
Powder Factor = ( AN + PG)
                            Produksi

Contoh
Diketahui Produksi          =  9000  BCM
              Berat AN         =  2020 Kg AN/peledakan
              Berat PG         =  12,5 kg/peledakan
              Berat AN + PG  = 2020 Kg AN  + 12,5 Kg PG
                                    = 2032,5 Kg
Powder Factor = ( 2020  + 12,5 Kg)
                                9000
                                     = 0,22 kg/BCM
Perhitingan Blasting
Volume
Volume/lubang      =  S  x  B  x  ( H  -  J ) x  1 Lubang
       =  6  x  5  x  ( 6,5 – 0,5 )
       =  180 BCM/lbg
Volume setara = Produktivity/lubang  x  Jumlah Lubang
                     = 180 BCM/lubang x 50 lubang
                     = 9000 BCM
Penggunaan Amonium Nitrat (AN)
AN/Lubang =  Coulom Charging  x  Loading Density
                =  4 meter  x   10,1 kg/m  *
Total AN    =  40,4 kg/Lubang x 50 lubang
                = 2020 kg AN ( 2020 Kg AN = 80,8 sak AN) ket: 1 sak AN isi 25 kg
Penggunaan Fuel Oli (FO)
25 kg AN = 1,8 ltr Fuel Oil
FO = Banyak AN x 1,8 ltr FO
     = 80,8 sak AN  x 1,8 ltr FO  *
      = 145,44 ltr
Penggunaan Detonator
Banyak lubang = banyak detonator    Banyak lubang = 50 lubang 

•  Penggunaan Power Gel
50 lubang       = 50 detonator    1 PG = 0,5 kg  >  1 lubang menggunakan 0,25 kg
Jumlah PG       = 0,25/lubang x 50 lubang = 12,5 kg
*asumsi 1 sak AN = 25 Kg.
Menghitung kebutuhan Solar Untuk Mixing
AN :    FO
94,5 %   :  5,5 %
  25 kg      ?kg
  AN      25 kg
  FO      ?  Kg
94,5 %      25 kg
5,5 %         ?  Kg
   ? Kg  =  25 kg x 5,5 %
      94,5 %
   ? Kg  = 1,455
ØFO = 1,445 kg
   FO = 1,445 kg x density solar
= 1,445 kg x 0,8 kg/ltr
= 1,82 ltr  =  1,8 ltr

sumber : http://www.facebook.com/notes/mining-mineral-dan-batubara/blasting-calculation/158921614158183