Consultan dan Mining Service adalah Partner kerja penambangan yang sangat effisien dengan Sumber Daya Manusia yang berpengalaman dan sampai saat ini kami telah bekerja sama dengan beberapa Investor dengan hasil yang sangat memuaskan

Tentang Kami

Foto saya
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
CV. SINAR FAJAR INDONESIA didirikan pada January 2011 dengan akta notaris NO.W18-U4/26/HK.02.3/I 2011 merupakan badan usaha disegala biding, baik dibidang Pekerjaan Umum, Pertanian, Supplier, dll. CV. Sinar Fajar Indonesia berkantor di kecamatan Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan timur. Sejak tahun 2009 CV. Sinar Fajar Indonesia yang awalnya bergabung dengan CV. Berkah Utama telah memulai berkarya dibidang jasa pertambangan dan eksplorasi. Didukung dengan tenga ahli yang berpengalaman baik alumnus universitas di wilayah Kalimantan maupun diluar Kalimantan.

Selasa, 10 April 2012

Kurang Optimalkan Batubara, Subsidi Listrik Membengkak

Widjajono Partowidagdo
Subkhan AS
subkhan@majalahtambang.com

Jakarta-TAMBANG. Wakil Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Widjajono Partowidagdo, mengungkapkan tingginya besaran subsdi listrik disebabkan karena kurang optimalnya program pengalihan penggunaan batubara sebagai bahan baku pembangkit listrik.

Padahal, lanjut Widjajono, Perusahaan Listrik Negara (PLN) seharusnya bisa mengoptimalkan peran batubara sebagai pengganti minyak. Dimana, penggunaan batubara sebagai bahan baku akan jauh lebih hemat ketimbang minyak.

“Coba lihat di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara, kalau pakai batubara hanya dibutuhkan dana Rp 800/kwh, sedangkan dana yang dibutuhkan minyak mencapai Rp 3500/kwh,” ucap Widjajono di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa 10 April 2012.

Lebih lanjut, Widjajono mengatakan, sebenarnya kalau saja program batubara yang 10 megawatt dari Cina itu berjalan, maka besaran subsidi listrik tidak akan membengkak seperti sekarang ini. Sebagaimana yang tertera dalam APBN P 2012, pemerintah telah memberikan anggaran sebesar Rp 60 trilun untuk listrik.

Karena itu, Widjajono mengancam akan menegur keras Direktur Utama PLN, jika saja PLN enggan mengoptimalkan penggunaan batubara sebagai bahan baku penghasil listrik.

“Kalau perusahaan negara tidak mau pakai barang murah tapi pakai mahal, maka diganti aja Dirutnya, itu kan merugikan masyarakat,” pungkasnya.

http://majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=5589

Tidak ada komentar:

Posting Komentar