Banyak kejadian di bumi ini berulang. Satu pelajaran yang terbaik
bagi manusia adalah pengalaman. Pengalaman akan memberikan pelajaran
yang sudah semestinya menjadi bahan pengingat supaya sebuah kesuksesan
untuk diulang kembali. Namun juga pengalaman buruk atau sebuah kesalahan
atau kerugian tidak terulang kembali,
Namun ada kalanya sebuah kejadian itu perulangannya tidak terjadi
dalam satu periode kehidupan. Kalau satu individu manusia hidup
rata-rata terlama kira-kira hingga berumur 70-80 tahun, maka sebuah
kejadian yang berulang setiap 100 tahun atau lebih seringkali tidak
dapat diingat.
Cerita dan dongeng sebagai cara membagi pengalaman pada anak cucu.
Salah satu cara supaya tidak terulang pada anak-cucunya, manusia
mengajarkan pengalaman hidupnya pada keturunannya supaya menjadi
pembelajaran. Inilah salah satu upaya terbaik yaitu belajar sejarah.
Bagaimana bila sejarah yang tertulis oleh manusia sebelumnya belum
pernah ada yang menuliskan, atau bahkan ketika masuk ke daerah baru yang
belum pernah dihuni sebelumnya, manusia sulit mengenali lingkungan
karena tidak ada yang memberitahu. Disinilah letak seorang ahli geologi
untuk membaca rekaman-rekaman alam untuk mengenali lingkungannya.
Dibawah ini salah satu contoh bagaimana mengenali potensi bahaya bencana disekitar lingkungan hidup kita.
Alam juga ikut mencatat kejadian masa lalu.
Selain perlunya mengenali lingkungan berdasarkan atas peta topografi
seperti yang dituliskan sebelumnya disini, maka mengenali endapan
sedimen juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan bukti
terjadinya bencana dimasa lalu.
Salah satu contoh mudah dibawah ini dibuat oleh Dr Salahudin, dosen
UGM yang melihat adanya kejadian banjir bandang di Padang dimasa lalu.
“Wah alam juga membantu manusia mencatat kejadian masa lalu ya Pakdhe. Tapi untuk membaca catatannya kudu belajar geologi ya ?”
Endapan sungai biasanya berukuran pasir atau paling besar kerikil
(kurang dari 4 cm). Namun dengan diketemukannya endapan dengan bongkahan
boulder (besar), maka diyakini bahwa memang tempat ini dahulu pernah
dilewati banjir bandang. Pengenalan dari peta yang ditulis disini
sebelumnya juga menunjukkan hal yang sama.
Banyak sekali survey penelitian yang dilakukan oleh Jepang termasuk
diantaranya melihat endapan-endapan di pinggir pantai yang diperkirakan
dibentuk oleh proses gelombang tsunami.
Penelitian endapan hasil proses gelombang tsunami masa lalu di Sendai
ini juga sudah menghasilkan sebuah pemodelan bahwa daerah Sendai telah
berulangkali mengalami terjangan tsunami.
Jadi selain perlu mengenali topografi atau bentang alam disebuah daerah coba kenali juga endapannya.
“Wah ini jangan-jangan yang dimaksudkan catatan amal baik-burukmanusia itu juga dicatat oleh Malaikat ya Pakdhe?”
sumber : http://rovicky.wordpress.com/2012/08/02/mengenali-endapan-sebagai-bagian-dari-catatan-bencana-dimasa-lalu/