Thamrin Sihite
Subkhan AS
subkhan@majalahtambang.com
Jakarta-TAMBANG. Menanggapi soal maraknya konflik dilingkar tambang,
Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Thamrin Sihete mengaku kalau selama ini
pihaknya mencoba menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah baik
Gubenur maupun Bupati soal pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Thamrin mengungkapkan kalau selama ini pemerintah daerah kerap sekali
mengeluarkan IUP tanpa terlebih dahulu berkomunikasi dengan Kementerian
ESDM.
“Kita sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah dearah baik Gubenur
maupun Bupati, namun kerap sekali pemerintah tidak menanggapinya dengan
baik. Sehingga sulit bagi kami untuk mengawasi izin-izin yang
dikeluarkan daerah,” ungkap Tahmrin kepada Majalah TAMBANG, Rabu malam,
11 Januari 2012.
Beberapa kali, lanjut Thamrin, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada
pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan pemberian izin kepada
perusahaan tambang. Pasalnya, selama ini pemberian izin kerap sekali
mengalami tumpang tindih lahan bukan hanya pada masyarakat tetapi juga
kepada masing-masing perusahaan tambang.
“Sering kali kami mengirimkan surat ke pemerintah daerah, namun hingga
saat ini hanya sebagian kecil yang menanggapi selebihnya tidak
memberikan tanggapan,” cetusnya.
Lebih lanjut, Thamrin mengatakan kalau selama ini biasanya pemerintah
daerah baru mau berkomunikasi dengan pihaknya apabila menghadapi masalah
di daerah-daerah.
“Selama ini pemerintah daerah mengeluarkan izin tanpa koordinasi dengan
kami, tapi giliran ada masalah baru mereka minta dukungan dari kami.
Coba bagaimana ini,” lanjut Tahmrin.
Thamrin mengaku kalau sejauh ini pihaknya sudah berusaha semaksimal
mungkin membuka jalur koordinasi dengan pemerintah daerah, namun
demikian tiada artinya jika pemerintah daerah tidak membuka diri.
Sebab itu, kedepan dirinya meminta agar pemerintah daerah mau membuka
jalan koordinasi dengan Kementerian ESDM dalam memberikan izin
pertambangan di daerah. Dengan demikian, dirinya berharap tumpang tindih
lahan yang dapat memicu terjadinya konflik dapat di minimalisir.
Sumber : Majalah Tambang